Perlawanan Rakyat Indonesia Sebelum Tahun 1900-an Melawan Penjajah Kolonialisme dan Imperialisme

04:03 0 Comments

Berikut merupakan perlawanan yang dilakukan Rakyat Indonesia sebelum tahun 1900-an dalam melawan penjajahan Kolonialisme dan Imperialisme mulai dari Aceh sampai Maluku. Dan dari tahun 1500-an sampai 1800-an:


No
Nama Organisasi/Kelompok
Pemimpin
Lokasi
Tahun
Mati/makam
Keterangan
1.
Perlawanan Aceh
Iskandar Muda


·      Aceh
·      Malaka
· 1523
· 1524
· 1629
·   Sultan Iskandar Muda wafat di Banda Aceh, 27 September 1636
·   Pada tahun 1511 Malaka jatuh ke tangan Portugis membuat banyak pedagang menyingkir ke Aceh.
·   Pada tahun 1523 Portugis menyerang Aceh dipimpin oleh Henrigues.
·   Pada tahun 1524 Portugis menyerang Aceh dipimpin oleh De Sauza.
·   Pada tahun 1524-1525 Kapal Prtugis memburu kapal dagang Aceh yang sedang berlayar di Laut Merah untuk ditangkap.
·   Pada tahun 1567 Aceh mendatangkan bantuan sejumlah tentara dan beberapa ahli dari Turki.
·   Pada tahun 1569 Portugis balas menyerang Aceh namun dapat digagalkan oleh pasukan Aceh.
·   Pada tahun 1629 Aceh dibawah pimpinan Iskandar Muda melancarkan serangan ke Malaka, namun serangan ini dapat digagalkan oleh Portugis.
·   Pada tahun 1641 Portugis berhasil diusir VOC

2.
Perlawanan Maluku
· Sultan Khaerun/Hairun
· Sultan Baabullah

· Kakiali dan Telukabesi
· Kecili Said
· Pangeran Nuku

· Ternate
· Tidore
· Benteng Sao Paolo
· Ambon
· Jilolo
·   1529
·   1565
·   1575
·   1635-1646
·   1650
·  Sultan Khaerun Ditangkap di Benteng Sao Paolo pada 25 Februari 1570 untuk dibunuh.
·  Sultan Baabullah wafat di Maluku pada tahun 1583
·  Kakiali wafat di pertempuran Maluku pada tahun 17638.
·  Telukabesi wafat di Maluku pada tahun 1646
·  Kecili Said ditangkap dalam suatu perundingan dengan Belanda untuk dibunuh.
·  Pangeran Nuku meninggal di Tidore pada tahun 1805
· Pada tahun 1521 Portugis berhasil memasuki Maluku dan memusatkan aktivitasnya di Ternate.
· Pada tahun 1529 terjadi perang antara Tidore melawan Portugis yang disebabkan oleh karena kapal dagang Portugis menembaki jung-jung dari Banda yang akan mengambil cengkih ke Tidore. Tidore mendapat dukungan dari Ternate dan Bacan, namun hal ini dimenangkan oleh Portugis.
· Pada tahun 1534 dibentuk perjanjian Saragosa yang membuat kedudukan Portugis semakin kuat di Maluku.
· Pada tahun 1565 muncul perlawanan Ternate di bawah pimpinan Sultan Kherun/Hairun dan mengajak seluruh rakyat bahkan dari Irian/Papua sampai Jawa untuk angkat senjata melawan Portugis.
· Pada tahun 1570, Sultan Kaerun ditipu saat perundingan dan ditangkap Portugis untuk dibunuh.
· Pada tahun 1575 Portugis berhasil diusir dari Ternate dibawah pimpinan Sultan Baabullah, namun Portugis malah melarikan diri ke Ambon dan menetap di sana sampai tahun 1605 karena diusir VOC dan akhirnya menetap di Timor Timur.
· Pada tahun 1635-1646 terjadi serangan sporadis dari Rakyat Hitu yang dipimpin Kakiali dan Telukabesi yang meluas sampai ke Ambon.
· Pada tahun 1650 terjadi Perlawanan yang dipimpin oleh Kecili Said. Bersamaan perlawanan gerillya yang terjadi di Jailolo, namun dapat dipatahkan.
· Pada tahun 1680 VOC membuat perjanjian dengan penguasa Tidore dan membuat Tidore menjadi vassal VOC dan diangkatlah Putra Alam menjadi pimpinan yang seharusnya dimiliki oleh Pangeran Nuku. Hal itu membuat Pangeran Nuku marah dan melaksanakan perlawanan pada Portugis  yang sampai didukung oleh Rakyat Papua dan Raja Ampat serta orang Gamrange, Halmahera. Dan serangannya membuahkan hasil.
3.
Perlawanan Mataram
· Sultan Agung
· Tumegung Baureksa
· Sura Agul-Agul, Kiai Dipati Mandurareja, dan Upa Santa
· Dipati Ukur
· Tumegung Singaranu, Kiai Dipati Juminah, dan Dipati Purbaya
Batavia
·   1628
·   1629
· Tumegung Baureksa wafat di Batavia dalam peperang tahun 1628
· Sultang Agung meninggal pada tahun 1645 di Mataram.
· Pada tahun 1628, Sultan Agung menyuruh Temegung Baureksa menyerang VOC di Batavia. Peperangan ini juga dibantu oleh berbagai pihak mulai dari pasukan Sura Agul-Agul, Kiai Dipati Mandurareja, dan Upa Santa. Selain itu datang pula laskar orang Sunda untuk membatu di bawah pimpinan Dipati Ukur. Namun VOC memenangkan peperangan dan Tumenggung Baureksa gugur dalam pertempuran itu.
· Pada tahun 1629 Sultan Agung mengirim kembali pasukan ke Batavia di bawah pimpinan Tumegung Singaranu, Kiai Dipati Juminah, dan Dipati Purbaya, mereka berhasil menghancurkan Benteng Hollandia,  mengepung Benteng Bommel, dan terpetik kabar meninggalnya J.P. Coen. Namun perlawanan ini juga mengalami kegagalan.
4.
Perlawanan Banten
· Sultan Ageng Tirtayasa
· Ki Tapa dan Ratu Bagus
· Istana Surosowan
· Banten
·   1682
·   1750
· Sultan Ageng Tirtayasa meninggal setelah berhasil ditahan di Batavia pada tahun 1692
· Pada tahun 1619 VOC membangun Bandar di Batavia.
· Tahun 1651 Pangeran Surya yang biasa dikenal dengan nama Sultan Ageng Tirtayasa naik tahta di Kesultanan Banten.
· Pada tahun 1671 Sultan Ageng Tirtayasa mengangkat Putra Mahkota Abdulnazar Abdulkahar yang dikenal dengan nama Sultan Haji menjadi raja pembantu, serta putranya yang lain Raja Purbaya.
· Pada tahun 1681 Sultan Haji yang ternyata berpihak pada VOC berhasil merebut kesultanan Banten, dan Sultan Ageng Tirtayasa mendirikan kesultanan baru yang berpusat di Tirtayasa.
· Pada tahun 1682 Sultan Ageng Tirtayasa berusaha merebut mebali pemerintahan dari Sultan Haji yang bersekutu dengan VOC. Namun gagal karena Sultan Haji meminta bantuan VOC di bawah pimpinan Francois Tack.
· Pada tahun 1583 Sultan Ageng Tirtayasa ditipu dan ditangkap oleh VOC dan sampai meninggal pada tahun 1692.
· Pada tahun 1750 timbul kembali perlawanan yang dipimpin Ki Tapa dan Ratu Bagus, namun berhasil dipadamkan VOC.
5.
Perlawanan Gowa
· Sultan Hasanuddin
· Goa
·      1668
· Sultan Hasanuddin wafat pada tahun 1670 di Goa.
· Pada tahun 1634 VOC berusaha
· Pada tahun1667 meletus perang Goa, VOC dipimpin oleh Cornelis Janszoon Spelman dan berbagai pihak lain yang mendukukng VOC membuat VOC dapat memenangkan peperangan. Saat itu juga Hasanuddin dipaksa menandatangani perjanjian Bongaya.
· Pada tahun 1668 Hasanuddin dan pengikutnya kembali menyerang VOC, namun tidak berhasil

6.
Perlawanan Riau
· Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah
· Raja Lela Muda
· Raja Indra Pahlawan
· Muhammad Abdul Jalil Muzafar Syah
· Tengku Muhammad Ali
· Malaka
· Siak
· Pulau Guntung
·   1751
·   1752-1753
· Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah wafat di peperangan pada tahun 1744
· Muhammad Abdul Jallil  Muzafar Syah wafat pada tahun 1760.
· Setelah berhasil menyerang Johor, Sultan Abdul Jalil membuat pertahanan di Bintan, kemudian menyuruh Raja Lela Muda menyerang Malaka dan Raja Lela Muda mengajak putranya, Raja Indra Pahlawan.
· Pada tahun 1751 berkobar perang melawan VOC, di bawah pimpinan Raja indra dan Panglima Besar Tengku Muhammad Ali.
· Pada tahun 1752-1753 perang juga terjadi di Pulau Guntung, namun gagal karena pertahanan VOC yang sulit ditembus.
7.
Perlawanan Orang Cina
· Oey Panko (Khe Panjang)
· Sultan Pakubuwana II

· Batavia
· Benteng di Katsura
·   1740
·   1741
· Sultan Pakubuwana II wafat pada tahun 1729
· Pada tahun 1740 terjadi kebakaran di Batavia yang ditafsirkan VOC sebagai pemberontakan oleh orang Cina. Dan akhirnya VOC mulai beraksi memasuki rumah orang Cina dan melakukan pembunuhan.
· Pada tahun 1741 benteng VOC di Katsura diserang dan menjatuhkan banyak korban. Namun satu-persatu pemberontakan ini dapat dipadamkan hingga membuat Pakubuwana II bimbang dan memutuskan berdamai dengan VOC.

8.
Perlawanan Mangkubumi dan Mas Said
· Raden Mas Said
· Pangeran Mangkubumi

· Nglaroh
· Surakarta, Madiun, ponorogo, Sukowati
·   1745-1755
· Pangeran Mangkubumi wafat pada tahun 1792
· Raden Mas Said meninggal pada tahun 1795 di Surakarta
· Pada tahun 1745 Pakubuwana II mengumumkan bagi yang dapat memadamkan perlawaanan Raden Mas Said maka akan diberi hadiah sebidang tanah di daerah Sukowati, namun Raden Mas tak menghiraukan. Mangkubumi berhasil memadamkannya, namun Pakubuwana II ingkar janji. Akhirnya Mangkubumi menemui Raden Mas Said dan bersatu untuk memulai perlawanan.
· Tanggal 15 Desember 1749 van Hohendorff mengumumkan pengangkatan putra mahkota Susuhunan Pakubuwana III.
· Pada tahun 1755 perlawanan Mangkubumi berakhir karena diadakan perjanjian Giyanti
· Pada tahun 1757 perlawanan Raden Mas Said berakhir karena ia diangkat menjadi penguasa di daerah Surakarta.
9.
Perlawanan Pasuruan
· Untung Surapati

· Katsura
· Pasuruan
·   1690
·   1706
· Untung Surapati wafat pada 12 Oktober 1706 di Pasuruan dalam perang.
· Saat pertempuran tahun 1690 Untung Surapati berhasil membunuh Kapten Tack.
· Di Pasuruan, Untung Surapati diizinkan membangun kerajaannya sendiri dengan gelar Adipati Wironegoro. Ia membentuk benteng-benteng untuk melindungi kerajaannya. Namun pada tahun 1706 kerajaannya diserang dan Untung Surapati gugur dalam perang itu.
10.
Perlawanan Rakyat Jambi
· Sultan Thaha Syaifuddin

· Benteng Kompeni Jambi
· Surolangun Rawas
· Markas Sultan di Sungai Aro
·   1855
·   1901
·   1904
· Sultan Thaha meninggal di Muara Tebo pada 26 April 1904 dalam usia 88 tahun.
· Sultan Thaha membatalkan seluruh perjanjiannya dengan Belanda, hal itu membuat Belanda berang dan pada tahun 1855 Belanda akhirnya menyerang Jambi di bawah pimpinan Mayor van Rangen. Namun akhirnya perlawanan Rakyat Jambi membuahkan hasil kemenangan.
· Belanda kemudian mencoba adu domba dengan mengangkat salah satu putera sultan menjadi Pangeran Ratu atau Putera Mahkota, namun cara itu tetap tidak berhasil.
· Pada tahun 1901 Belanda yang datang mendapat perlawanan sengit di Surolangun Rawas, Belanda berhasil menawan pasukan sultan, namun tidak berhasil menemukan pimpinannya.
· Pada tahun 1904 markas Sultan di Sungai Aro diserbu Belanda, Sultan berhasil meloloskan diri, namun dua panglimanya Jonang Buncit dan Berakim Panjang gugur dalam peperangan itu.
11.
Perlawanan Teungku Cik Di Tiro
· Teungku Cik Di Tiro

· Aceh
· Indrapuri, Lambaro, Aneuk
· Pulau Breuh
·   1881
· Teungku Cik Di Tiro wafat karena dikhianati pada Januari 1891 di Benteng Aneuk Galong.
· Serangan pertama Belanda pertama dilancarkan pada tahun 1873 dan berhasil menduduki Masjid Raya namun Jendral Kohler tewas tertembak pasukan Aceh.
· Pada tahun 1881 Cik Di Tiro berhasil merebut benteng di Indrapura bersama pasukannya disusul jatuhnya benteng di Lambaro, dan Aneuk ke tangan mereka. Mereka terus melancarkan serangan di Pulau Breuh.
· Teungku Cik Di Tiro dikhianati oleh seorang petinggi Aceh yang bekerjasama dengan Belanda. Petinggi itu menyuruh seorang wanita mengantarkan makanan yang sudah diberi racun pada Cik Di Tiro dan menyebabkan Cik Di Tiro sakit keras. Karena penyakitnya, ia akhirnya wafat pada Januari 1891 di Benteng Aneuk Galong.
12.
Perlawanan Rakyat Lampung
· Radin Inten II

·  Lampung
· Merambung
·   1850
· Radin Inten II meninggal dalam perang di usia 22 tahun.
· Sejak 1850 , Radin Inten II sudah sering melakukan penyerangan bersama pasukanya dan membuat Belanda khawatir.
· Pada tahun 1851 Belanda dipimpin Kapten Yuch melakukan penyerangan di Merabung namun gagal.
· Tahun 1856 Belanda kembali mengirim armada yang dipimpin Kolonel Waleson dengan bantuan Mayor Nata, Mayor van Oostade, dan Mayor A.W. Weitsel, namun Raden Inten II berhasil lolos dari penyerangan itu.
· Pada 5 Oktober 1856 Belanda mengajak Radin melakukan perundingan, namun Radin ternyata malah ditangkap. Terjadilah perlawanan sengit, namun pada akhirnya Radin Inten II meninggal di sana dalam usia 22 tahun.
13.
Perlawanan Rakyat Palembang
· Sultan Mahmud Badarudin II

· Kraton Besak
·   1812
·   1826
·  Sultan Mahmud Badarudin II meninggal pada usia 31 tahun di tempat pengasingannya pada November 1852
· Sultan Mahmud Badarudin II menolak kongsi dagang yang diajukan Stanford Raffles, hal itu membuatnya marah hingga pada 20 Maret 1812 dia mengirim pasukan Inggris ke Palembang. Hal itu disambut dengan perlawanan sengit.
· Kapal Belanda melabuh di dekat Kraton Besak yang menyebabkan perlawanan sengit kembali terjadi selama tiga hari tiga malam, dan dimenangkan oleh rakyat Palembang.
· Belanda mengajak Sultan berunding, namun ternyata Belanda berkhianat dan menangkap Sultan hingga dia diasingkan. Ia meninggal pada usia 31 tahun di tempat pengasingannya pada November 1852

Sumber:
  1. Buku Sejarah Indonesia Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 1(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2014) tahun 2014.
  2. Buku Jejak-Jejak Pahlawan (Y.B Sudarmanto) Penerbit PT.Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta tahun 1992.

Unknown

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard. Google

0 comments: